#adslayoutleft { position:fixed; top:10px; margin-left :335px; float:left; z-index:10; } #adslayoutleft .iklankiri { float:right; clear:both; } #adslayoutleftright { float:right; position:fixed; top:10px; margin-left:-800px; z-index:10; } #adslayoutleftright.iklankanan { float:left; clear:both; }

Minggu, 17 Juni 2012

GADIS PENDIAM


GADIS PENDIAM


Kau tak suka di tekan
Sentuhan lah yang menggerakkan mu
Kelembutan itu ciri khas mu
Kesempurnaan adalah gaya mu

Diam
Sendiri
Sepi
Itulah dirimu

Intovert mu yang tak ku mengerti
Selera mu tak terbaca hati
Suasana hatimu adalah misteri
Tapi kau tetap gadis yang menjadi pujaan hati

Oleh: Cipto Suhari

Selasa, 12 Juni 2012

SNMPTN


                                                       SNMPTN

Lorong yang kosong  adalah  saksi  kunci
Menyaksikan kekhawatiran manusia akan kompetisi
Pensil yang berjalan tanpa perintah
Penghapus yang siap meluncur dengan gagah

gelombang suara kertas terdengar bagai deburan ombak
cuaca menjadi panas  dan dingin
angin pun tak dapat menghibur kepanasan ini
do'a dan harapan adalah tumpuan


Semua berbaris, semua berlari
Demi tujuan yang sangat berarti
Bukan karena mata elang yang mengawasi
Tapi kata-kata  yang berbicara tanpa henti tak juga bungkam menusuk emosi


Oleh : Cipto Suhari
Manajemen 2011

Minggu, 10 Juni 2012

Curhat? Perlu Gak Sich?


Curhat?  perlu gak sich?
Di dunia ini, setiap orang pasti memiliki masalah, entah itu besar atau kecil dan tak semua masalah itu terselesaikan dengan mudah apa lagi yang ada hubungannya dengan perasaan seseorang yang cenderung tak terduga dan sulit diprediksi.

Semua masalah yang mereka pendam pasti ingin dikeluarkan, tapi bagaimana caranya ? curhat! Ya! Curhat adalah solusi yang dapat digunakan ,,, eit tapi tunggu dulu, menurutku ada tiga jenis curhat yang dapat digunakan,  yaitu curhat kepada Tuhan, curhat kepada orang lain, dan curhat lewat  tulisan.

Pertama –tama curhat kepada Tuhan, pasti timbul pertanyaan ,” curhat kepada Tuhan? Bagaimana caranya?” bagi yang belum pernah, curhat kepada Tuhan adalah curhat dengan mengutarakan isi hati/masalah yang di hadapi kepada Tuhan. Curhat ini dilakukan secara sendirian di tempat yang sepi (di utamakan tempat ibadah) dan tak boleh ada yang tahu. Kau boleh menangis, marah, galau, atau yang lain tapi tetap kau harus sadar bahwa kamu sedang curhat kepada Tuhan bukan kepada manusia karena itu, kau harus tetap fokus kepada teman curhatmu yang dalam hal ini adalah Tuhan Yang Maha Agung . Mencurahkan isi hati sambil mengAgungkan Tuhan adalah inti dari dari curhat tipe seperti  ini.

Kedua curhat kepada orang lain. Orang lain yang dimaksud disini adalah bukanlah  orang-orang yang kau percaya tapi orang-orang yang memang benar-benar dapat di percaya dan kau percaya  dalam menjaga rahasia, orang itu boleh teman dekat, sahabat,  guru, pasangan hidup atau pun yang lain. Perlu diketahui , jika ingin menggunakan metode curhat tipe ini kita harus tahu apakah orang yang kita ajak curhat ini mau berusaha mengerti dan memahami kita, karena bisa saja ketika kita curhat kepadanya , dia bukan berusaha memahami kita tapi sebaliknya, dia malah memojokkan kita atau mungkin malah memberondong kita dengan masalah-masalahnya seolah-olah dia memiliki masalah-masalah yang lebih besar dari yang kita curhatkan kepadanyadan itu sangat tak di harapkan. Lakukanlah curhat dengan orang lain ini hanya pada satu orang bukan pada sekelompok orang sekaligus, aku mengatakan seperti ini karena aku kuatir jika curhat ke pada sekelompok orang, mereka akan memberondong kalian dengan komentar-komentar mereka karena tak menutup kemungkinan dalam kelompok tersebut ada yang ingin di pandang lebih baik, terkadang oleh orang yang curhat itu sendiri atau bisa saja orang lain dalam kelompok tersebut, maka dari itu aku sangat tidak mensarankan  curhat dengan sekelompok orang.

Yang ketiga curhat dengan menulis. Mereka yang memilih curhat dengan  metodeini terkadang  dikarenakan  untuk bebarapa alasan mereka merasa cocok dengan metode ini dari pada dua metode yang saya sebutkan sebelumnya, metode ini banyak di gunakan oleh mereka yang introvert . Mereka cenderung menggunakan metode ini mungkin kerana  tak menemukan orang yang dapat mereka percayai untuk menggunakan metode curhat pada orang lain dan tak menemukan tempat sepi yang sesuai untuk menggunakan metode curhat kepada Tuhan. Mungkin alasan ini juga yang mendorong beberapa orang menulis buku harian (diary). Curhat dengan menulis dilakukan untuk masalah-masalah yang terbilang ringan dan mendadak (meskipun tidak selalu demikian).
 Sekarang metode ini semakin populer karena sudah banyak media jejaring sosial  yang dapat di gunakan untuk curhat dengan menulis. Ada perbedaan yang hampir  tak terlihat antara tulisan tujuan curhat dengan tulisan yang hanya ingin memberi tahu keadaan kita kepada orang lain. Timbul pertayaan “bukankah sama saja antara tulisan tujuan curhat dengan tujuan memberi tahu perasaan, toh sama-sama tentang perasaan dan bukankah itu inti dari curhat (perasaan)?”  jawabnya “Tidak” , ada bedanya kalau kamu mau memperhatikannya dan lagi banyaknya jejaring sosial  yang memudahkan mereka untuk menulis membuat semakin banyak yang menulis dengan tujuan memberi tahu orang lain bukan untuk curhat, jika kita sebagai pembaca tulisan, kita harus mengerti, tulisan ini ingin menyampaikan curhat atau hanya sekedar memberi tahu perasaan karena kalau tidak, kau bisa salah paham dan menyakiti hatinya.  Metode ini semakin sering di di gunakan karena tak perlu tempat yang sepi, bisa dilakukan di banyak tempat, misalnya: di taman, tempat tidur, atau mungkin di kelas .
Perlu diketahui bahwa curhat bukanlah untuk menyelesikan masalah inti yang di hadapi tapi curhat meringankan beban emosi yang menumpuk  dan mengurangi tekanan batin yang di derita dan hal itu sangat bermanfaat.
Jadi “ curhat itu perlu gak sich?” jawabnya “perlu” tapi harus ada kadar tertentu “seperti  obat aja ada kadar tertentu” dan memang curhat juga termasuk obat jadi memang harus ada kadarnya  karena  sesuatu yang berlebihan itu tidak baik serta dari ketiga metode ini pilihlah metode yang sesuai dengan dirimu dan hanya kamu sendiri yang tahu metode mana yang sesuai denganmu.



Oleh: Cipto Suhari

Rabu, 06 Juni 2012

BENTENG YANG TAK TERLIHAT


BENTENG YANG TAK TERLIHAT


Bukan masalah cinta, bukan juga masalah  musuh tapi rasa kesepian ini yang membuatku sedih
Aku seperti berada dalam benteng yang besar melihat keluar lewat lubang kecil
Aku  dapat melihat orang dari dalam benteng ini lewat lubang kecil


Rasa kesepian dan sedih ini semakin memperkokoh benteng ini
Aku melihat mereka , tapi mereka tak mau melihatku
Aku mendengar apa yang mereka katakan, melihat apa yang mereka kerjakan tapi mereka tak mau melihat dan mendengarkan apa yang coba aku katakan
Mereka membiarkan aku berada disini sendirian

Aku merasa diriku kesepian dan sendirian
Tak ada kawan atau lawan
Yang ada hanya kesepian dan kehampaan


Kesedihan dan kesepian yang menjadi satu
Membuatku menjadi MONSTER yang mengamuk mencoba menghancurkan benteng  yang membatasi
Tapi yang terjadi benteng ini hanya tergores
Kegagalan telah membuatku semakin sedih
Tak adakah yang dapat membantku keluar dari benteng ini ?




Oleh : Cipto suhari


Minggu, 03 Juni 2012

CINTA MATI ?


CINTA MATI?
Banyak orang berkata “Jika aku tak bisa memilikimu lebih baik aku mati”, apakah ini berarti CINTA adalah pembunuh? Mungkin bagi sebagian orang yang tidak mengerti memang “ya”, tapi bagiku tidak.
Menurutku Cinta itu menjadikan bahagia, senang, dan merasa berharga. Lihatlah dimana cinta berada!. Pada pernyataan “Aku Cinta Kamu” terlihat bahwa “Cinta” itu berada di antara “Aku” dan “Kamu” tapi kebanyakan orang  tak melihatnya, mereka tidak berfokus pada kata “Cinta” yang membuat mereka bahagia tapi berfokus pada kata “Kamu”  dalam artian kamu harus jadi milikku.
Banyak yang kecewa, sedih, stress, ada yang sampai bunuh diri. Hal itu terjadi karena mereka berkonsentrasi pada “kamu” bukan pada “cinta”. Bukannya bersyukur karena dapat merasakan “cinta”, mereka malah berfokus pada “kamu” dan menganggap memiliki “kamu” (orang yang di cinta) adalah solusi dari pernyataan “ Aku Cinta Kamu”.
"Aku Cinta Mati” sering terdengar di telinga tapi mereka yang  mengatakan hal itu tak sadar bahwa bukan cinta yang membuat kata “Mati” ada di sana, tapi “kamu” yang bergeser akibat respon dari “cinta” yang tak terarah dengan benar telah  mengaburkan antara “mati” atau “kamu”. Mereka seolah-olah melihat “kamu” tapi sebenarnya pandangan merka telah kabur kearah “mati”, jadi dengan sedikit kekecewaan atas penolakan dari “kamu” akan membuatnya benar-benar mati.
Bukan “cinta” yang membuat “mati” tapi reaksimu terhadap penolakan atas tidak bisa memiliki “kamu” yang jadi penyebabnya , seperti kata Stepen R. Covey  “bukan apa yang terjadi pada kita, melainkan respon kita terhadap apa yang terjadi pada kitalah  yang menyakiti kita”.
Jadi intinya bukan “cinta “yang membuat kita “mati” tapi respon terhadap “cinta” yang mengarah ke “kamu” yang telah membunuhmu karena kekecewaanmu telah menggantikan “kamu’ menjadi “mati”.

Oleh: Cipto suhari 

Jumat, 01 Juni 2012


CINTA ITU BUTA
Sebenarnya tidak demikian, cinta ada karena melihat bukan karena buta, hanya  saja terkadang orang yang tidak sedang jatuh cinta tak bisa melihat apa yang dilihat orang yang sedang jatuh cinta. Tidakkah ada orang yang bertanya kepada orang yang mengatakan “cinta itu buta” pertanyaan “ apakah kau melihat apa yang dilihat orang yang sedang jatuh cinta ?“
Tidak ada cinta yang buta, yang ada terkadang orang yang tidak mengerti apa itu cinta  dan menganggap emosi senang yang dirasakan langsung saja di anggap cinta, tanpa bertanya pada pikirannya apa yang sebenarnya dia rasakan, apakah itu benar-benar rasa cinta atau rasa senang, kasihan, atau mungkin kekaguman .
Tak ayal banyak yang merasa sedang jatuh cinta , kemudian menyatakan cinta pada si Dia dan setelah 2 atau 3 hari baru sadar bahwa  apa yang dirasa bukanlah cinta, ada beberapa yang mengakuinya dan memutuskan hubungan (status pacar) ada juga yang takut atau tidak berani jujur atas apa yang dirasa, kemudian dia tetap menjalani hubungan itu tanpa rasa yang dulu dia sebut “cinta” .Dia menjalani hari-harinya hampa tanpa rasa karena dia salah mengartikan CINTA.
Sebelum kau mengatakan kepada seseorang kata-kata seperti “aku cinta padamu” atau kata-kata lain yang mewakilinya, alangkah baiknya  kau bertanya pada pikiranmu tentang apa yang kau rasa, apakah itu benar-benar cinta atau hal lain yang salah kau tafsirkan sebagai cinta, sebelum kau menyesal karena telah melakukan hal yang  tidak seharusnya kau lakukan .       
oleh: Cipto suhari